Pernah nggak sih kamu nonton film atau baca berita tentang pemilihan Paus di Vatikan? Tiba-tiba muncul asap putih dari cerobong, terus orang-orang langsung heboh, “Yes, kita punya Paus baru!”
Nah, di balik momen bersejarah itu, ada satu proses yang super penting, misterius, dan pastinya super sakral. Namanya konklaf.
Tapi sebenernya, apa itu konklaf? Kenapa kesannya kayak acara rahasia banget gitu? Yuk, kita bahas bareng-bareng sambil ngopi santuy!
Apa Itu Konklaf?
Kata konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang artinya “dengan kunci” alias dikunci. Jadi, konklaf itu adalah pertemuan tertutup para kardinal Gereja Katolik Roma buat memilih Paus baru sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.
Yes, ini bukan meeting biasa. Konklaf beneran “dikunci”secara literally.
Para kardinal dikumpulin di sebuah tempat khusus di Vatikan, biasanya di Sistine Chapel, terus mereka nggak boleh keluar, nggak boleh main HP, dan nggak boleh kontakan sama dunia luar sampai Paus terpilih. No scrolling Instagram atau Tiktok. No update status. Pure fokus milih satu orang yang bakal mimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di dunia.
Sejarah Singkat Konklaf: Dari Drama ke Tradisi
Dulu, sebelum ada aturan ketat soal konklaf, pemilihan Paus bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dan sering banget penuh drama. Tahun 1268, misalnya, pemilihan Paus ngaret banget sampai rakyat lokal di Viterbo (Italia) marah dan ngunci para kardinal di ruang sempit, trus ngurangin makanan mereka biar cepet kelar.
Yes, beneran! Dari situ, akhirnya diputuskan bahwa pemilihan Paus harus dilakukan dalam sistem “konklaf” alias tertutup dan dikunci biar gak ada gangguan dan nego-nego politik dari luar. Udah kayak lockdown, tapi versi holy.
Siapa Aja yang Ikut Konklaf?
Nggak semua kardinal boleh ikut. Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang punya hak suara dalam konklaf. Biasanya jumlahnya sekitar 120 orang. Mereka semua berkumpul di Vatikan, tinggal di tempat khusus bernama Domus Sanctae Marthae, dan setiap hari jalan kaki ke Sistine Chapel buat nyoblos.
Iya, nyoblos. Tapi jangan bayangin kayak pemilu dengan bilik suara dan panitia TPS, ya.
Prosesnya Gimana Sih?
Hari Pertama: Kardinal dikumpulin dan mulai konklaf dengan doa khusus. Semua setuju buat ngejaga kerahasiaan dan integritas proses.
Pemungutan Suara: Mereka nulis nama calon di secarik kertas, lipat, dan masukin ke tempat khusus. Ini bisa sampai empat kali sehari: dua kali pagi, dua kali sore.
Butuh ⅔ suara: Biar seseorang bisa jadi Paus, dia harus dapet dukungan dua pertiga dari total pemilih. Jadi misalnya ada 120 kardinal, minimal 80 suara buat menang.
Asap Misterius: Setelah voting, semua kertas dibakar. Kalau belum ada yang menang, keluar asap hitam (gagal). Kalau udah terpilih, keluar asap putih (yay, ada Paus baru!).
Paus Gak Boleh Nolak!
Ketika seseorang terpilih, dia bakal ditanya, “Apakah kamu mau menerima jabatan ini?” dan harus jawab accepto (saya terima). Tapi, siapa sih yang berani nolak pas dipercaya mimpin umat seluruh dunia?
Setelah itu, dia pilih nama barunya sebagai Paus makanya nama aslinya biasanya beda dengan nama yang kita kenal, misalnya Jorge Mario Bergoglio jadi Paus Fransiskus (yang terpilih pada tahun 2013, dan meninggal dunia pada 21 April 2025).
Kenapa Kita Harus Tahu Konklaf?
Kamu mungkin mikir, “Gue bukan Katolik, ngapain tahu beginian?” Tapi faktanya, Paus adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Perubahan pemimpin ini bisa berdampak pada hubungan antarnegara, perdamaian, bahkan isu sosial dan kemanusiaan global.
Dan ngerti konklaf bisa bikin kamu lebih nyambung pas ngobrol sama temen, atau gak kaget pas baca berita soal Vatikan.
Jadi, konklaf bukan cuma acara ngumpul-ngumpul religius. Ini momen sejarah yang sakral dan penuh makna. Di balik dinding Sistine Chapel, para pemimpin tertinggi Gereja berdoa, berdiskusi, dan memilih seseorang yang bukan cuma jadi pemimpin Vatikan, tapi juga panutan moral dunia.